Senyawa Yang Dapat Menaikkan Angka Oktan Bensin Adalah
Senyawa Yang Dapat Menaikkan Angka Oktan Bensin Adalah
Zat yang ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan adalah. Berikut ini adalah jawaban dan penjelasan lengkapnya.
Zat yang ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan adalah
- E. pertamax dan pertamax plus
JawabanA. MTBE dan TEL
Keyword: bensin pertamax mempunyai bilangan oktan sekitar, apa yang dimaksud dengan bilangan oktan, suatu jenis bensin memiliki bilangan oktan 85 berarti, suatu bensin memiliki bilangan oktan 82 artinya
Setelah kita menjawab pertanyaan
Zat yang ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan adalah. Selanjutnya kita kan membahas bagaimana cara meningkatkan bilangan oktan pada bensin.
Cara meningkatkan bilangan oktan pada bensin
- Menambah dengan ssenyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai karbon
- Pemakaian bahan aditif atau tambahan
- Lakukan cracking untuk merusak senyawa hidrokarbon pada bahan ahli
Penjelasan:
Bilangan atau Angka oktan ialah angka yang ada pada bahan bakar yang dipasarkan di pasar, khususnya pada bensin yang dipakai untuk kendaraan motor.
|
Zat Yang Ditambahkan Kedalam Bensin Untuk Menaikkan Bilangan Oktan Adalah |
Faedah angka oktan untuk tentukan berapa gampang atau susah satu bahan bakar berpijar secara spontan saat alami ketukan atau penekanan pada mesin.
Makin tinggi angka oktan karena itu makin susah satu bahan bakar terbakar sendiri saat terjadi ketukan atau penekanan. Maknanya makin tinggi angka oktan makin bagus satu bahan bakar.
Angka oktan bahan bakar didasari pada bagaimana bahan bakar berpijar secara automatis, di bawah penekanan atau ketukan (knocking). Ini didasari pada rasio di mana isooktana mempunyai angka oktan 100 (pengapian minimum atau sulit terbakar di bawah penekanan) dan heptana mempunyai angka oktan 0 (gampang terbakar di bawah penekanan).
Nilai angka oktan turun bersamaan dengan pertambahan panjang rantai karbon. Nilai angka oktan bertambah dengan rantai karbon bercabang. karenanya, salah satunya cara meningkatkan angka oktan dengan menambah senyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai karbon pendek seperti etanol (C2H5OH).
Sistem ke-two ialah pemakaian bahan aditif atau tambahan. Senyawa timbal (Lead) organik dulu sering dipakai untuk kurangi peluang penyalaan awalnya dan dengan begitu meningkatkan angka oktan bahan bakar. Tapi, timbal organik sudah bisa dibuktikan beracun dan tidak dipakai saat ini, dan diganti dengan aditif yang lain bisa meningkatkan angka oktan.
Sistem ke-3 dan terbanyak dipakai untuk meningkatkan angka oktan dengan Swell, yakni ialah proses merusak senyawa hidrokarbon pada bahan ahli jadi alkana organik yang lebih kecil ataupun lebih pendek rantainya. Dengan memakai katalis tertentu, perpecahan ini bisa dilaksanakan.
Demikian pembahasan mengenai
Zat yang ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan adalah. Semoga bermanfaat, terimakasih.
Page two
Web log ini terbentuk atas dasar keinginan pribadi saya untuk berbagi Informasi dengan sahabat semua, apabila sahabat merasa di rugikan dengan adanya blog ini silahkan berikan komentar sahabat supaya dapat saya perbaiki dan jika sahabat inggin menjalin kerjasama ataupun inggin mengirim artikel Placement di blog sederhana ini silahkan menghubungi melalui Email Pribadi Saya.
Semua informasi yang ada di web log ini adalah hasil pengalaman sendiri dan study dari berbagai sumber.
E-mail :
Terimakasih
Salam Sukses
Bilangan oktan
adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus dihindari.[1]
Sebuah pompa pengisian bahan bakar gas di Amerika Serikat menyediakan lima (R+M)/two bilangan oktan yang berbeda
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bilangan oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Penambahan tetraetil timbal (tetraethyl atomic number 82 atau TEL, Lead(C2H5)iv) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin “murah” dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilena bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.[2]
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan oktan setara 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol
yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi semakin meningkat.
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai
Enquiry Octane Number
(RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-oktana dan due north-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-heptana.
Motor Octane Number (Monday)
Jenis bilangan oktan lainnya, disebut
Motor Octane Number
(MON), ditentukan pada kecepatan mesin 900 rpm dan bukan 600 rpm seperti pada RON.[1] pengujian MON menggunakan mesin tes serupa dengan yang digunakan dalam pengujian RON, tetapi dengan campuran dipanaskan bahan bakar, kecepatan mesin yang lebih tinggi, dan variabel waktu pengapian untuk lebih menekankan mengetuk ketahanan bahan bakar. Tergantung pada komposisi bahan bakar, MON dari pompa bensin yang modernistic akan menjadi sekitar 8 sampai 12 oktan lebih rendah dari RON, tetapi tidak ada hubungan langsung antara RON dan Mon. spesifikasi pompa bensin biasanya membutuhkan baik minimal RON dan Monday minimum.
Anti-Knock Index (AKI) atau (R+M)/ii
Di banyak negara, termasuk Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa, nilai oktan yang ditampilkan pada pompa adalah RON, namun di Kanada, Amerika Serikat, Brasil, dan beberapa negara lain, jumlah nilai utama yang ditampilkan adalah rata-rata dari RON dan Mon, disebut
Anti-Knock Alphabetize
(AKI), dan terkadang dituliskan di pompa sebagai
(R+M)/2. Terkadang nilai ini juga disebut sebagai
Posted Octane Number
(PON).
Nilai RON/MON dari due north-heptana dan iso-oktana adalah bulat 0 and 100, berturut-turut, berdasarkan definisi bilangan oktan. Tabel berikut tercantum peringkat oktan untuk berbagai bahan bakar lainnya.[3]
Bahan bakar | RON | Monday | AKI atau (R+M)/ii |
---|---|---|---|
heksadekana | < −30 | ||
n-oktana | −20 | ||
northward-heptana (RON dan Mon 0 per definisi) | 0 | 0 | 0 |
bahan bakar diesel | fifteen–25 | ||
2-metilheptana | 23 | 23.eight | 23 |
n-heksana | 25 | 26.0 | 26 |
i-pentena | 34 | ||
2-metilheksana | 44 | 46.4 | 45.two |
3-metilheksana | 55.0 | ||
1-heptena | 60 | ||
n-pentana | 62 | 61.ix | 62 |
persyaratan untuk motor tempel khas dua-stroke[4] | 69 | 65 | 67 |
Pertamina “Premium” | 88 | 78 | 83 |
Pertamina “Pertalite” | 90 | ||
“Bensin Reguler” di Jepang | 90 | ||
due north-butanol | 92 | 71 | 83 |
Neopentana (dimetilpropana) | 80.2 | ||
northward-butana | 94[5] | 90.one | 92 |
Isopentana (metilbutana) | 90.3 | ||
“Bensin Reguler” di Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat | 91–92 | 82–83 | 87 |
Pertamina “Pertamax” | 92 | 82 | 87 |
“Vanquish Super” di Indonesia, “Total Performance 92” di Indonesia | 92 | ||
ii,2-dimetilbutana | 93.4 | ||
2,iii-dimetilbutana | 94.four | ||
“YPF Super” di Argentine republic | 95 | 84 | 90 |
Pertamina “Pertamax Plus” (Tidak Berlanjut), “Super/Premium” di Selandia Baru dan Australia | 95 | 85 | ninety |
“Aral Super 95” di Jerman, “Aral Super 95 E10” (10% Etanol) di Jerman | 95 | 85 | 90 |
“Crush V-Power” di Indonesia, “Total Performance 95” di Indonesia, “Shell FuelSave ” di Malaysia | 95 | ||
“EuroSuper” atau “EuroPremium” atau “Regular unleaded” di Eropa, “SP95” di Prancis, “Super 95” di Belgia | 95 | 85–86 | ninety–91 |
“Premium” atau “Super unleaded” di Amerika Serikat (10% etanol campur) | 97 | 87-88 | 92-93 |
“Shell V-Power 97” di Malaysia | 97 | ||
“IES 98 Plus” di Italia, “Aral SuperPlus 98” di Jerman, Pertamina “Pertamax Turbo” di Republic of indonesia | 98 | ||
Pertamina “Pertamax Turbo” di Republic of indonesia | 98 | 118 | 108 |
“YPF Infinia” di Argentina | 98 | 87 | 93 |
“Corriente (Regular)” di Kolombia | 91.5[6] | 70 | 81[7] |
“Extra (Super/Plus)” di Kolombia | 95[8] | 79 | 87[9] |
“SuperPlus” di Jerman | 98 | 88 | 93 |
“Shell V-Ability 98”, “Caltex Platinum 98 with Techron”, “Esso Mobil Synergy 8000” dan “SPC LEVO 98” di Singapura, “BP Ultimate 98/Mobil Synergy 8000” di Selandia Baru, “SP98” idi Prancis, “Super 98” di Belgia, Britania Raya, Slovenia dan Spanyol | 98 | 89–90 | 93–94 |
“Shell V-Power Nitro+ 99” “Tesco Momentum 99” di Britania Raya | 99 | 87 | 93 |
Pertamina “Pertamina Racing Fuel” (bioetanol campur) di Indonesia | 100 | 86 | 93 |
“Premium” di Jepang (Japanese Industrial Standards), “IP Plus 100” di Italia, “Tamoil WR 100” di Italia, “Shell V-Power Racing” di Commonwealth of australia – tidak berlanjut pada Juli 2008[10] | 100 | ||
“Beat V-Power” di Italia dan Jerman | 100 | 88 | 94 |
“Eni(atau Agip) Blu Super +(atau Tech)” di Italia | 100 | 87 | 94 |
“isooktana” (RON dan MON 100 per definisi) | 100 | 100 | 100 |
” Petron Bonfire 100 Euro 4M ” di Malaysia | 100 | ||
“San Marco Petroli F-101” di Italia (utara Italia saja, hanya beberapa SPBU) | 101 | ||
benzena | 101 | ||
2,5-Dimetilfuran | 101.3[xi] | 88.i[11] | 94.vii[11] |
ExxonMobil Avgas 100[12] | 99.5 (min) | ||
i-butana | 102[5] | 97.half dozen | 100 |
two,iii,3-trimetilpentana | 106.i[13] | 99.4[13] | 103 |
etana | 108 | ||
etanol | 108.half dozen[xiv] | 89.7[14] | 99.15 |
metanol | 108.vii[14] | 88.vi[14] | 98.65 |
propana | 112 | 97 | 105 |
2,2,3-trimetilbutana | 112.1[13] | 101.3[13] | 106 |
isopropanol | 118 | 98 | 108 |
1-propanol | 118[15] | 98 | 108[15] |
toluena | 121 | 107 | 114 |
VP C16 Race Fuel | 117 | 118 | 117.5 |
metana | 120 | 120 | 120 |
hidrogen | > 130 |
-
^
a
b
Werner Dabelstein, Arno Reglitzky, Andrea Schütze and Klaus Reders “Automotive Fuels” in Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry 2007, Wiley-VCH, Weinheim.doi:10.1002/14356007.a16_719.pub2 -
^
“Leaded Gas Phaseout”. U.Southward. EPA, Region 10. Juni 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-03. Diakses tanggal
15 Juni
2012.
-
^
Balaban, Alexandru T. (1983). “Topological Indices based on Topological Distances in Molecular Graphs”
(PDF). Pure and Practical Chemistry. IUPAC.
55
(2): 199–206. doi:ten.1351/pac198855020199.
-
^
Johnson Functioning and Maintenance Transmission, 1999 -
^
a
b
Henig, Y. “SciTech Connect: Autoignition of n-butane/isobutane blends in a knock research engine”. osti.gov.
-
^
“Ecopetrol – Energía para el Futuro”. ecopetrol.com.co.
-
^
“Ecopetrol – Energía para el Futuro”. ecopetrol.com.co.
[pranala nonaktif permanen]
-
^
“Ecopetrol – Energía para el Futuro”. ecopetrol.com.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-19. Diakses tanggal
2017-03-23
.
-
^
“Ecopetrol – Energía para el Futuro”. ecopetrol.com.co.
[pranala nonaktif permanen]
-
^
Shell phases out V-Power Racing fuel (100 RON) Diarsipkan 2011-02-22 di Wayback Machine. – MRT -
^
a
b
c
Daniel, Ritchie (2012). “‘Combustion performance of 2,5-dimethylfuran blends using dual-injection compared to directly-injection in an SI engine‘“. Applied Free energy.
98: 59–68. doi:x.1016/j.apenergy.2012.02.073.
-
^
“ExxonMobil Avgas”. Exxonmobil.com. Diakses tanggal
2017-01-06
.
-
^
a
b
c
d
A. T. Balaban, L. B. Kier, and North. Josh, Friction match (Commun. Math. Chem.) 28 (1992) 13–27. -
^
a
b
c
d
Eyidogan, Muharrem (2010). “‘Impact of alcohol–gasoline fuel blends on the performance and combustion characteristics of an SI engine‘“. Fuel.
89
(x): 2713–2720. doi:10.1016/j.fuel.2010.01.032.
-
^
a
b
“Biofuels – Types of Biofuels – Bioalcohols”. biofuel.org.uk.
Page two
2-Metilheptana
adalah alkana bercabang yang merupakan isomer dari oktana. Mempunyai rumus kimia (CH3)2CH(CH2)4CH3.
2-Metilheptana
Nama Nama IUPAC
ii-Metilheptana[1]
Nama lain
- Dimetilheksana[butuh rujukan]
- Isooktana[butuh rujukan]
Penanda
Nomor CAS
-
592-27-8
Y
Model 3D (JSmol)
- Gambar interaktif
3DMet
{{{3DMet}}}
Referensi Beilstein 1696862 ChemSpider
-
11106
Y
Nomor EC
PubChem CID
- 11594
Nomor RTECS {{{value}}} Nomor UN 1262
CompTox Dashboard
(EPA)
-
DTXSID2060460
InChI
-
InChI=1S/C8H18/c1-four-v-6-7-8(2)3/h8H,4-7H2,ane-3H3
Y
Primal: JVSWJIKNEAIKJW-UHFFFAOYSA-N
Y
SMILES
-
CCCCCC(C)C
Sifat
Rumus kimia
CviiiH18Massa molar 114,23 g·mol−1 Penampilan Tidak berwarna, cairan transparan Bau Tidak berbau Densitas 698 mg mL−1Tekanan uap 5.3 kPa (at 37.7 °C) kH two.7 nmol Pa−1 kg−1Indeks bias (nD) 1.395–1.396 Termokimia Kapasitas kalor (C) 252.00 J K−1 mol−1Entropi tooth standar (Then) 356.39 J K−one mol−1Entalpi pembentukan standar (ΔfHo) −256.5–−253.9 kJ mol−1Entalpi
pembakaran
standar ΔcHo298 −5466.7–−5464.3 kJ mol−1Bahaya Piktogram GHS
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
Pernyataan bahaya GHS
H225, H304, H315, H336, H410
Langkah perlindungan GHS
P210, P261, P273, P301+310, P331 Titik nyala 4.iv °C Ambang ledakan 0.98–?% Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Yverifikasi (apa ini
Y
Northward ?) Referensi
-
^
“2-METHYLHEPTANE – Compound Summary”. PubChem Compound. National Center for Biotechnology Data. 26 March 2005. Diakses tanggal
6 March
2012.
- International Chemical Safety Menu 0731
- Chemical and physical properties tabular array Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Automobile.
Senyawa Yang Dapat Menaikkan Angka Oktan Bensin Adalah
Source: https://idkuu.com/senyawa-berikut-yang-dapat-menaikkan-bilangan-oktan-pada-bensin-adalah